Isnin, 2 November 2009

Hikmat, rahsia dan khasiat surah dan ayat al-Quran




BISMILLAH (Dengan nama Allah)

Barangsiapa membaca sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, nescaya terpelihara dari godaan dan gangguan syaitan, dari bencana manusia dan jin, daripada kecurian dan kebakaran, dan daripada kematian terkejut. Dan barangsiapa membaca sebanyak 50 kali diahadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim serta naiklah keberanian dan kehebatan kepada pembaca.

SURAH AL-FATIHAH (Pembukaan)

Barangsiapa membacanya sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunatnya, nescaya permintaannya di perkenankan, jika sakit lekas sembuh dan nescaya dikasihi oleh makhluk dan ditakuti oleh musuh. Barangsiapa membaca 20 kali sesudah tiap-tiap sembahyang fardhu, nescaya rezkinya dilapangkan oleh Tuhan dan bertambah baik keadaannya, serta bercahaya rohaninya.

AYAT AL-KURSI (Kekuasaan Allah)

Barangsiapa membacanya sekali selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya terpelihara dari tipudaya dan ganguan syaitan. Dengan membacanya, seorang yang miskin akan menjadi kaya, dan jika dibaca ketika hendak tidur nescaya akan terselamat dari kecurian, kebakaran dan kekaraman. Barangsiapa sentiasa membaca ayat Al-Kursi, nescaya Allah akan kurniakan kepada ahli rumahnya kebaikkan yang tidak terhitung banyaknya. Barangsiapa berwudhuk lalu membaca sekali, nescaya Allah ! Akan meninggikan darjatnya setinggi 40 darjat dan Allah akan mendatangkan para malaikat menurut bilangan hurufnya, raya berdoa untuk sipembaca sehinggalah ke hari Qiamat. Dan tersebut se dalam hadith yang lain:Barangsiapa membacanya ketika hendak tidur, nescaya Allah akan membuka pintu rahmat baginya hingga kesubuh, dan mengurniakan
kota nur menurut bilangan rambut dibadannya. Jika sipembacanya meninggal dunia pada malam itu, ia dikira mati syahid. Hadith yang lain mengatakan:Barangsiapamembacanya selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya akan terpelihara dari kekerasan malakul-maut, dan Allah sendiri yang mencabut rohnya, dan dia akan dibangkitkan bersama para Mujahid yang berjihad beserta para Anbiya hingga ia gugur mati Syahid. Imam Jaafar Shadiq r.a. mengatakan: Barangsiapa membaca sekali, nescaya Allah akan menghindar darinya 1,000 kesukaran duniawi, yang terkecil sekali ialah kemiskinan dan kepapaan, dan 1,000 kesukaran ukhrawi, yang terkecil sekali ialah azab neraka.

SURAH AL-BAQARAH (Sapi Betina)

Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah ini (Amanarrasulu) sebelum tidur, ia akan terselamat dari segala bala bencana dan mara bahaya.

SURAH ALI-IMRAN (Keluarga Imran)

Barangsiapa membaca tiga ayat yang pertama dari surah ini, Nescaya ia akan mencapai kesihatan dari segala penyakit dan terselamat dari gangguan jin.

SURAH AN-NISSA’ (Perempuan)

Barangsiapa yang membaca ayat yang ke 75 dari surah ini, nescaya ia akan terselamat dari kejahatan para penjahat.

SURAH AL-MAIDAH (Hidangan)

Barang siapa membaca ayat yang ke 7 dari surah ini, sebanyak yang mungkin selama 3 hari berturut -turut, insya Allah akan terselamat dari was-was semasa wudhu dan sembahyang. Barang siapa membaca ayat 89 hingga ayat 101 dari surah ini, keatas air lalu diberi minum kepada orang yang bercakap dusta, nescaya ia tidak akan bercakap dusta lagi.

SURAH AL-AN’AM (Binatang Ternak)

Barang siapa membacanya sebanyak 7 kali, nescaya akan terhindar dari segala bala bencana. Jika ayat 63 dan 64 dari surah ini,dibaca oleh penumpang kapal, ia akan terselamat dari karam dan tenggelam.

SURAH AL-A’RAAF (Benteng Tinggi)

Barang kali membaca ayat 23 dari surah ini, selepas tiap-tiap sembahyang fardhu, lalu beristighfar kepada Allah, nescaya akan terampun segala dosanya. Barang siapa membaca ayat 47 dari surah ini, ia akan terpelihara dari kekacauan para penzalim serta ia akan mendapat rahmat Allah.

SURAH AL- ANFAL (Rampasan)

Barang siapa membaca ayat 62 dan 63 dari surah ini, nescaya dia akan di cintai dan dihormati oleh sekalian manusia.

SURAH AL-BARAAH (AT-TAUBAH) (Pemutus perhubungan)

Barangsiapa membacanya, nescaya akan terselamat dari kemunafiqan dan akan mencapai hakikat iman. Barang siapa membaca ayat 111 dari surah ini,dikedai atau ditempat-tempat perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu.

SURAH YUNUS (Yunus)

Barangsiapa membaca ayat 31dari surah ini, keatas Perempuan yang hamil, nescaya ia melahirkan anak dalam kandungannya itu dengan selamat.Barangsiapa membaca ayat 64 dari surah ini, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk dan mengigau.

SURAH AL-HUD (Hud)

Barang siapa membaca, nescaya ia akan mendapat kekuatan dan Kehebatan serta ketenangan dan ketenteraman jiwa. Barang siapa membaca ayat 56 dari surah ini, pada setiap masa, nescaya ia akan terselamat dari gangguan manusia yang jahat dan binatang yang liar. Barang siapa membaca ayat 112 dari surah ini, sebanyak 11 Kali selepas tiap-tiap sembahyang, nescaya akan mencapai ketetapan hati.

SURAH YUSUF (Yusuf)

Barang siapa membacanya, akan di murahkan rezekinya dan diberikan kemuliaan kepadanya. Barang siapa membaca ayat 64 dari surah ini, ia akan terhindar dari kepahitan dan kesukaran hidup.Barang siapa membaca ayat 68 dari surah ini, nescaya Allah akan mengurniakan kesalehan kepada anak-anaknya.

SURAH AR-RA’D (Petir)

Barang siapa membaca ayat 13 dari surah ini, ia akan terselamat dari petir. Dan barangsiapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya Penyakit jantungnya akan sembuh.

SURAH IBRAHIM (Ibrahim)

Barang siapa membaca ayat-ayat 32 hingga 34 dari surah ini, nescaya anak-anaknya akan terhindar dari perbuatan-perbuatan syirik dan bida’ah.

SURAH AL-IIIJ’R (Batu Gunung)

Barang siapa membaca 3 ayat yang terakhir dari surah ini, ke atas perempuan yang selalu anak kandungannya gugur, nescaya anak kandungannya itu akan terselamat, dari gugurnya.

SURAH BANI ISRAIL (anak-anak Israil)

Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang bercakap gagap insya Allah akan hilang gagapnya itu. Barang siapa membaca ayat 80 dari surah ini, ketika ia pulang dari perjalanan, nescaya dia akan dimuliakan dan dihormati oleh orang-orang yang setempat dengannya.

SURAH AL-KAHF (Gua)

Barang siapa membacanya, akan terhindar dari kemiskinan dan kepapaan. Barang siapa membacanya pada malam Jumaat, nescaya dia akan mendapat rezeki yang murah.

SURAH MARYAM (Maryam)

Barang siapa membacanya, nescaya akan mendapat kejayaan di dunia dan di akhirat.

SURAH THAAHAA (Hai Manusia)

Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan mengurniakan kepadanya ilmu pengetahuan dan akan tercapai segala maksudnya. Barang siapa membaca ayat-ayat 25 hingga 28 sebanyak 21 kali, tiap-tiap hari selepas sembahyang subuh nescaya otaknya akan cerdas dan akalnya akan sempurna.

SURAH AL ANBIYA (Nabi-Nabi)

Barang siapa membaca ayat 83 dari surah ini, nescaya dia akan mendapat sebesar-besar pangkat di sisi Allah s.w.t .

SURAH AL-HAJ (Haji)

Barang siapa membacanya, Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

SURAH AL-MU’MINUN (Orang-orang Mukmin)

Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang selalu minum minuman keras,nescaya dia tidak akan meminumnya lagi. Barang siapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya perahunya akan terselamat daripada karam dan rumahnya akan terselamat dari kecurian dan serangan musuh.

SURAH AN-NUUR (Cahaya)

Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk. Barang siapa membaca ayat 35 dari surah ini,pada hari Jumaat sebelum sembahyang Asar, nescaya dia akan disegani oleh orang ramai.

SURAH AL-FURQAN (Pembaca)

Barang siapa membacanya sebanyak 3 kali ke atas air yang bersih, lalu air itu dipercikkan di dalam rumah, nescaya rumah itu akan terselamat dari gangguan binatang-binatang yang liar dan ular-ular yang bisa.

SURAH ASY-SYU A’RA (Ahli-ahli Syair)

Barang siapa membaca ayat 130 dari surah ini, sebanyak 7 kali dengan senafas ke atas orang-orang yang digigit oleh binatang-binatang yang berbisa nescaya akan hilang bisa-bisa itu.

SURAH AN-NAML (Semut)

Barang siapa membacanya nescaya nikmat-nikmat Allah akan kekal kepadanya.

SURAH AL-QA-SHASH (Cerita)

Barang siapa membacanya ke atas pekerja-pekerjanya, nescaya Mereka tidak akan mencuri dan mengkhianat. Barang siapa membaca ayat-ayat 51 hingga 55 dari surah ini, Nescaya otaknya akan cergas, akalnya akan sempurna dan budi pekertinya akan halus.

SURAH AL-ANKABUT (Labah-labah)

Barang siapa membacanya, nescaya demamnya akan sembuh. Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari gelisah dan keluh kesah.

SURAH AR-RUM (Rum)

Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan membinasakan orang yang hendak menzaliminya.

SURAH LUQMAN (Luqman)

Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit terutama dari penyakit-penyakit perut. Barang siapa membaca ayat31 dari surah ini, nescaya akan terselamat dari bencana banjir.

SURAH AS-SAJ DAH (Sujud)

Barang siapa membaca ayat-ayat 7 hingga 9 dari surah ini, ke atas kanak-kanak yang baru lahir, nescaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit ruhani dan jasmani.

SURAH AL-AHZAB (Golongan-golongan)

Barang siapa membaca ayat-ayat 45 hingga 48 dari surah ini, nescaya ia akan mendapat kemuliaan dan kehormatan sejati. Dan barang siapa membaca ayat-ayat 60 hingga 66 dari surah ini, nescaya Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

SURAH
SABA‘ (Saba‘)

Dengan membacanya, terselamatlah ia dari segala-gala bala bencana, terutamanya dari rosaknya tanam-tanaman.

SURAH FAATHIR (Pencipta)

Barang siapa membaca ayat-ayat 29 dan 30, nescaya Allah Akan memberkati perniagaannya.

SURAH YAASIIN (Hai Manusia)

Nabi kita Muhammad s.a.w bersabda : “Tiap-tiap sesuatu Mempunyai hati dan hati Al-Quran ialah surah Yaasiin.” Yaasiin kerana Allah, nescaya akan terampun segala-gala dosanya kecuali dosa syirik..” Dalam satu hadith yang lain Baginda s.a.w bersabda: “Hendaklah kamu membaca surah Yaasiin ke atas pesakit-pesakitmu yang menghadapi sakaratul-maut, nescaya Allah s.w.t akan meringankan kekerasan sakaratul-maut itu.” Dalam satu hadith yang lain pula Baginda s.a.w bersabda : “Aku ingin benar, agar surah Yaasiin ini dihafaz oleh tiap-tiap umatku.” Barang siapa membacanya sebanyak 41 kali, pasti akan tercapai segala hajat dan cita-citanya. Barang siapa membacanya sebanyak 21 kali pada malam Jumaat, Lalu berdoa istghfar untuk kedua ibu bapanya, nescaya dosa kedua ibu bapanya akan diampunkan oleh Tuhan. Barang siapa membaca sekali ketika membuka kedai atau perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu. Barang siapa membacanya sekali pada awal malam, andaikata ia mati pada malam itu, mesti ia mati syahid. Barang siapa membacanya sekali selepas tiap-tiap sembahyang Jumaat,nescaya ia akan diselamatkan dari siksa kubur. Jika dibacanya oleh seorang askar, ketika ia hendak turun kemedan peperangan, Allah akan mengurniakan kepadanya keberanian dan kegagahan, serta naiklah ketakutan pada musuh-musuhnya. Hikmat-hikmat dan khasiat-khasiat surah Yaasiin ini banyak benar di! dapati di dalam kitab-kitab hadith tetapi cukuplah setakat ini untuk diamal oleh anda sekalian.

SURAH ASH-SHAAFFAAT (Yang Berbaris)

Barang siapa membacanya, insya Allah in akan terpelihara daripada gangguan jin.

SURAH SHAAD (Shaad)

Dengan membaca ayat 42 dari surah ini, nescaya akan mendapat kebahagian sejati.”Berdoalah kepadaKu, nanti Aku perkenankan permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan dirinya dari menyembah Aku, mereka akan masuk neraka jahannam dengan hina.”

Sabtu, 10 Oktober 2009

Cinta Rasulullah SAW

AIRMATA RASULULLAH SAW...

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam', kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?'
'Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?', tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
'Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
'Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,' kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril lagi.
'Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?'
'Jangan khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya,' kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.'
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?'
Tanya Rasulullah pada Malaikat penghantar wahyu itu.
'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.'
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku'
'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.'

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

'Ummatii,ummatii,ummatiii?' - 'Umatku, umatku, umatku'
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Selasa, 30 Jun 2009

♥ 1st TAG ♥ by Fatin Asyiqin Hamid


Salam 'alaykum. Tag yang agak senang dan mudah dari Ukhti Qalam_Jihad. Syukran, Moga dirimu sentiasa dalam
redhaNya, ya sohibi...

Peraturannya:

Sahlan ginddan2.. Mai check this out..

Perkara2 yang perlu anda lakukan ialah:

1) Copy gambar amal Islam di bawah. Copy satu post ni pun tak ape. Mudah dan menjimatkan masa. harapnye gitu..


2) Kemudian pilih 10 orang sahabat anda dan wajibkan mereka melakukan perkara yang sama. Ingat! 10 orang tahu? Lebih2, lagi bagus. Terlebih? Jangan melampau sudah. Hu2.. Calon2 dan pemenangnya:

  • Semua follower & pengunjung...
P/S: Amal Islam 100%. Moga kita boleh merealisasikannya, biiznillah (:

Amanah Copy & Paste dari : http://muslimahsyiqin.blogspot.com/

Selasa, 9 Jun 2009

Hukum Mengadakan Majlis/Tempat Zikir



Tempat berzikir ialah rumah yang dikhususkan sebagai tempat perhimpunan umat Islam untuk berzikruLlah dan mempelajari ilmu. Ianya tidak pernah diwujudkan pada kurun pertama dalam Islam.

Oleh itu, ia dikira sebagai satu perkara yang baru diwujudkan. Jadi, sekiranya ia memiliki syarat-syarat yang akan ditemukakan selepas ini, maka kewujudannya adalah baik. Kerana ia termasuk di dalam kategori majlis zikir yang digalakkan oleh RasuluLLah s.a.w.

Dalil Hadith Sahih :

Kerana terdapat sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Muslim daripada Abu Hurairah r.a daripada Nabi SAW bersabda maksudnya :

"Sesungguhnya ALLah memiliki malaikat yang mulia yang sentiasa meronda untuk mengikuti majlis-majlis zikir. Sekiranya mereka menemui satu majlis zikir, maka mereka akan duduk di situ sambil sesama mereka akan membentangkan sayap-sayap mereka sehingga memenuhi ruang di antara mereka dengan langit dunia, Setelah ahli majlis itu berpisah, maka para malaikat tadi naik ke langit. Lalu ALlah bertanya kepada mereka sedangkan Dia Maha Mengetahui :

Dari Mana kamu datang?

Malaikat menjawab : Kami datang dari sisi hamba-hambaMu di dunia yang bertasbih, bertakbir, bertahlil dan memohon kepada Engkau."

ALLah bertanya lagi : Apa yang mereka memohon?

Mereka menjawab : Mereka memohon syurgaMu.

ALlah bertanya : Apakah mereka pernah melihat syurgaKu?

Mereka menjawab: Tidak, wahai Tuhan

Allah berkata : Maka bagaimanakah sekiranya mereka pernah melihat syurgaKu?

Para Malaikat berkata : Mereka juga meminta dijauhkan kepadaMu

ALLah bertanya : Daripada apa yang mereka minta dijauhkan?

Mereka menjawab: Daripada nerakaMu.

ALLah bertanya : Adakah mereka pernah melihat nerakaKu?

Mereka menjawab : Tidak

ALlah berkata : Bagaimanakah kalau mereka pernah melihat nerakaKu?

Para malaikat memberitahu lagi : MEreka juga beristighfar kepada Engkau.


ALlah berkata : Aku telah mengampuni mereka dan Aku berikan kepada mereka apa yang mereka minta dan menjauhkan mereka daripada apa yang mereka minta jauhkan.

Para malaikat berkata lagi : Ya Tuhan, di kalangan mereka ada seorang hamba yang bersalah. Dia melintasi majlis mereka lalu duduk bersama mereka.

ALLah berkata : Aku telah ampuninya, mereka adalah kaum yang tidak merugikan sesiapa yang duduk bersama mereka."



Hukum Berzikir Beramai-ramai


Assalamu'alaikum wbth, oleh kerana didapati wahabi banyak menimbulkan isu-isu furuk yang mereka hukumkan sebagai bid;ah sesat. Eloklah kiranya kita compilekan soalan yang selalu mereka kata sebagai bid'ah dan beserta jawapan dengan dalil dan hujjah.

Saya mulakan dengan persoalan : Berzikir Secara Jahr (Keras) dan beramai-ramai.


Jawapan


Sheikh Allamah Musnid Prof. Dr. Ali Jum'ah (Mufti Mesir) mengatakan (dalam buku beliau "Al-Bayan" bahawa: " Berhimpun untuk melakukan zikir secara berjemaah dalam satu halaqah (perhimpunan) merupakan suatu amalan yang sunnah, yang bersandarkan dalil syarak yang mulia.

Dalil Al Quran

"Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud: "Bersabarlah kamu (tekunlah kamu) takkala bersama dengan orang-orang yang yang menyeru kepada Tuhan mereka (berdoa dan berzikir), samada petang ataupun pagi, dalam mengharapkanNya..." (Al-Kahfi: 28)


Dalil Dari Hadith :

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud:

"Sesungguhnya, bagi malaikat itu, sekumpulan malaikat yang berlegar-legar dalam mencari ahli zikir. Maka, apabila mereka (malaikat) mendapati satu kaum berzikir kepada Allah s.w.t., mereka (malaikat) akan berkata (kepada sesama para malaikat yang lain): "marilah segera kepada hajat kamu (apa yang kamu hajati)" Maka, mereka menaungi golongan yang berzikir (secara berjemaah tersebut) dengan sayap-sayap mereka sehingga ke langit dunia..." Al-Hadis. (riwayat Al-Bukhari).

Dari Mu'awiyah r.a. telah berkata, bahawasanya Nabi s.a.w. pernah keluar menuju ke halaqah para sahabat Baginda s.a.w.. Lalu, Baginda s.a.w. bertanya (kepada para sahabat yang berhimpun tersebut): "Apa yang menyebabkan kamu semua duduk berhimpun ini?" Mereka menjawab: "Kami duduk untuk berzikir kepada Allah s.w.t., memujiNya terhadap nikmatNya takkala Dia memberi hidayah kepada kami dalam memeluk Islam..." sehinggalah sabda Nabi s.a.w.: "Sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku dan memberitahuku bahawa Allah s.w.t. berbangga terhadap kamu di hadapan mara malaikat" (hadis riwayat Muslim)


Dari Abi Hurairah r.a. telah berkata, bahawa Rasulullah s.a.w. telah bersabda yang bermaksud:
"Tidaklah duduk sesuatu kaum, akan suatu majils untuk berzikir kepada Allah, melaikan para malaikat akan menaungi mereka, akan terlimpah rahmat ke atas mereka, dan Allah s.w.t. juga akan memperingati mereka..." (hadis riwayat Muslim)



Imam An-Nawawi dalam syarah beliau mengatakan bahawa:


"Hadis ini menunjukkan tentang kelebihan majlis-majlis zikir dan kelebihan orang-orang yang berzikir, serta kelebihan berhimpun untuk berzikir beramai-ramai".



-tamat ringkasan nukilan-

Demikianlah ringkasan daripada fatwa guru kami, Dr. Ali Jum'ah, yang merupakan Mufti Negara Mesir sekarang. Semoga Allah s.w.t. memberi manfaat dengan ilmu beliau kepada seluruh umat Islam.
Wallahu a'lam...

Disediakan oleh:

Al-Faqir Al-Haqir ila Rabbihi Al-Jalil Al-Qadir

Raja Ahmad Mukhlis bin Raja Jamaludin

Sumber : http://mukhlis101.multiply.com/journal/item/137

Ahad, 7 Jun 2009

Zikir Menggerakkan Tubuh

Hadis yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnadnya dan al-Hafiz al-Maqdisi dengan rijal sahih daripada hadis Anas Radiallahu Ta’ala Anhu telah berkata ;

"Adalah orang habsyah berjoget atau menari di hadapan Rasulullah SAW dan sambil mereka berkata Muhammad hamba yang soleh. Bertanya Rasulullah SAW: Apa yang mereka katakan? maka dikatakan kepada Rasulullah sesungguhnya mereka berkata Muhammad hamba yang soleh. ketikamana Rasulullah melihat mereka dalam keadaan itu Nabi SAW tidak meingkari mereka dan membenarkan perkara tersebut".


Inilah yang dimaksudkan dengan hadis taqriri atau sunnah taqririyyah sepertimana diistilahkan oleh ulamak hadis seperti Al-Imam Nawawi dan dinaqalkan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani R.A.;

ما أضيف إلى النبي صلى الله عليه وسلم من قول أو فعل أو تقرير

Apa yang disandarkan kepada Nabi SAW daripada perkataan atau perbuatan atau pengakuan

Sesuatu yang Nabi tidak larang maka ia kekal HARUS kerana jika ia sesuatu yang mungkar pasti Nabi akan melarangnya kerana Nabi SAW tidak akan redha dengan maksiat dan kemungkaran yang dilakukan oleh umat baginda dan inilah sebab Nabi dan Rasul diutuskan untuk menjelaskan apa yang betul dan apa yang salah di sisi syara’.

Hadis di atas menjadi dalil di atas keharusan berzikir dan memuji Rasulullah SAW dalam keadaan menari dan mengerakakn tubuh. Berzikir dalam keadaan menari atau menggerakkan tubuh tidak termasuk daripada tarian yang haram kerana ada dalil yang membenarkannya. Bahkan ia HARUS kerana boleh mencergaskan badan dan boleh membantu untuk menghadirkan hati mengingati Allah.

Oleh itu, niat dan tujuannya betul kerana kaedah menyebut الأمور بمقاصدها setiap perkara itu mengikut tujuannya” Adapun jika niat dan tujuannya baik tetapi caranya diharamkan oleh Allah maka ia tetap haram tetapi dalam masalah ini ada nas yang membenarkan zikir sambil menggerakkan badan dan menari seperti yang telah dinyatakan di atas dan tujuannya juga baik maka ia kekal sebagai HARUS di sisi syara’.

Ana tidak suka untuk menggunakan istilah berjoget kerana kebiasaannya ia merujuk kepada tarian yang haram namun apa yang disebut oleh ulamak dengan menggunakan perkataan إهتزاز dalam bahasa arab yang membawa maksud hayunan atau goncangan. Namun di dalam hadis digunakan perkataan يرقصون yang diterjemahkan di dalam bahasa melayu dengan maksud menari. Jadi tidak salah kalau kita gunakan istilah menari. Kerana tarian itu ada yang HARUS dan ada yang HARAM.

Untuk mendekatkan kefahaman kita. Jika kita melihat orang yang menyanyikan lagu nasyid sambil mengerakkan tangan dan body kerana menghayati lagu yang ingin disampaikan mengapa kita tidak katakan ia HARAM, BIDAAH atau sebagainya?

Jadi jika menyanyikan lagu nasyid yang sudah ma’ruf kepada kita keharusannya mengapa kita tidak dapat menerima zikir dalam keadaan menggerakkan tubuh kerana merasakan kelazatan zikir dengan menyebut nama Allah?

Tidak pelik ke Ustaz?

Jika ada yang bertanyakan seperti ini maka ana tanya balik kepadanya? Apakah semua benda yang pelik itu salah? Bukan semua pelik itu salah. Pelik pada pandangan kita kerana kejahilan kita terhadapanya bukan kerana ia sesuatu yang salah. Pelik tidak dijadikan kaedah hukum untuk menyatakan sesuatu itu haram atau tidak. Bila ada nas yang membenarkan walaupun macamana pelik sekalipun kita harus akur. Kerana banyak perkara yang pelik yang tidak sampai kepada pengetahuan akal kita seperti azab kubur, kebangkitan selepas kematian, mahsyar, kiamat dan sebagainya. Daripada mana kita tahu perkara ini ada sedangkan kita tidak pernah mengalaminya? Jawapannya kerana ada nas daripada Al-Quran dan Al-Hadis yang menceritakannya kepada kita.

Pelik atau tidak bukan persoalannya. Persoalannya boleh atau tidak? Ada dalil atau tidak? Inilah persoalannya yang perlu ditanya. Dalil sudah jelas ana nyatakan di atas. Itu bukan kalam ulamak sufi atau kalam ana yang dhoif ini tetapi itu kalam Nabi SAW. Jika kita mengatakan sesat kepada orang yang berzikir dalam keadaan seperti di dalam video di atas seolah-olah kita menafikan hadis Nabi SAW. Ini boleh menyebabkan kita berdusta di atas nama nabi SAW. Ingat! Sesiapa yang berdusta di atas nama Nabi, Allah telah sediakan seat class VVIP di dalam neraka sepertimana yang disebut di dalam hadis.

Bukan semua benda yang pelik pada mata kita dikira sesat dan salah. Pada pandangan orang yang mengerti itulah yang sebenar. Jangan terlalu merasa diri kita tahu segalanya tentang agama kerana disitulah bermulanya ujub yang tidak kita sedar.

Mufti As-Saadah As-Syafiiyyah di Makkah, Al-Allamah Al-Kabir Ahmad Zaini Dahlan Rahimahullah menyebut di dalam kitabnya yang masyhur iaitu As-Sirah An-Nabawiyyah wal Aasar Al-Muhammadiyyah hadis yang dirawayatkan oleh Imam Bukhari di dalam sahihnya pada (كتاب الصلح ) : "Selepas fathu khaibar telah kembali daripada habsyah Ja’far Bin Abi Tolib R.A dan bersamanya daripada kalangan muslimin. Bilangan mereka 16 orang lelaki dan Nabi SAW menemui Ja’faar dan mengucup dahinya dan memeluknya. Rasulullah berdiri kepada Sofwan bin Umayyah dan ‘ Udayy bin Hatim Radiallahu ‘Anhuma dan Rasulullah SAW bersabda : Aku tidak tahu dengan dua sebab aku gembira samada sebab fathu khaibar ataupun dengan kepulangan Ja’faar? Dan bersabada Nabi SAW kepada Ja’faar : Kamu menyerupai kejadianku dan akhlakku. Maka Ja’far menari dengan kelazatan perkataan Nabi SAW kepadanya. Nabi tidak mengingkari perbuatan menari-nari Ja’afar Bin Abi Tolib itu. Inilah yang menjadi dalil asas kepada golongan sufi ketikamana mereka mendapat kelazatan wajdan di dalam majlis zikir dan mereka menari-nari dengan asbab wajdan yang dicampakkan ke dalam hati-hati mereka ketika mengingati Allah".

Bagaimana jika ada percampuran lelaki dan perempuan?

Ulama sufi yang berada di atas jalan kebenaran juga mengakui majlis seperti ini merupakan majlis yang HARAM. Mereka menisbahkan diri mereka kepada sufi tetapi hakikatnya mereka bukan sufi kerana tujuan zikir itu mendekatkan diri kepada Allah dan percampuran lelaki dan perempuan daripada perkara haram yang boleh menjauhkan diri daripada Allah. Jadi matlamat mereka tidak akan sampai kerana wasilahnya menyimpang daripada cahaya quran dan sunnah. Jadi majlis seumpama ini adalah tidak dibenarkan oleh syara’ walaupun mereka menisbahkan nama mereka kepada nama sufi hakikatnya mereka menodai kemurniaan sufi.

Kita mengakui ada sebahagian golongan yang menggunakan nama sufi tetapi menyimpang daripada syariat Islam tetapi dalam masalah yang kita bincangkan di atas ia mempunyai asas dalil yang kukuh untuk menyatakan pendirian bahawasanya perbuatan berzikir dalam keadaan menari merupakan perkara yang SAH di sisi syara’.

Justeru, selagimana tidak ada unsur-unsur yang haram seperti penggunaan alat muzik yang diharamkan, lagu-lagu yang melaghakan, ikhtilat yang haram maka ia tidak tidak menjadi majlis yang HARAM.

Benarlah kata Sayyidina Ali Karramallahu Wajhah;

الناس أعداء بما جهلوا

“Manusia akan bermusuh dengan apa yang dia tidak tahu”

Janganlah mudah mengatakan tidak ada tetapi belajarlah mengatakan saya belum menjumpainya. Kerana kemungkinan ia ada tetapi belum sampai kepada pengetahuan kita.

Firman Allah;

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلا – الإسراء :85

Aku tidak berikan ilmu kepada kamu kecuali sedikit sahaja



Sumber: http://www.al-amindaud.blogspot.com/


*Bacaan Tambahan : Movement During Dzkir

Petikan dari:http://jomfaham.blogspot.com

Tareqat Sufiah




Soalan:

Assalamulaikum...

Ustaz boleh tak terangkan maksud sebenar tarekat kerana ulamak-ulamak dulu banyak mengamalkannya?

Pada zaman sekarang banyak tarekat yang sesat, boleh ustaz berikan contoh-contoh aliran tarekat yang diharamkan oleh majlis fatwa dan yang boleh diikuti...

terima kasih..


Jawapan oleh Ustaz Azhar:

Saya sertakan disini perkataan Syeikh Ali Jumaah Ulamak Mesir yang terkenal mengenai pengertian tasawwuf dan tareqat sebagai panduan buat kita semua :

"Tasauf adalah manhaj tarbiyah ruhiyah dan sulukiyah yang mengangkat manusia kepada martabat ihsan yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW yang bermaksud :

"Hendaklah kamu menyembah Allah seolah-olahnya kamu melihatnya, maka jika kamu tidak melihatnya maka sesungguhnya dia (Allah SWT) melihatmu".


Maka tasauf itu merupakan program pendidikan (tarbiyah) yang menitik beratkan penyucian jiwa daripada pelbagai penyakit yang mendindingi manusia daripada Allah SWT. Ia juga membetulkan penyelewengan jiwa dan sulukiyah manusia dalam hubungan bersama Allah SWT, bersama yang lain dan juga dengan diri sendiri.


Tarekat sufiah pula ialah sebuah madrasah yang menyempurnakan melaluinya penyucian jiwa dan pembentukan peribadi. Syeikh pula sebagai pembimbing atau guru yang bersama-sama dengan muridnya.


Jiwa manusia secara tabiatnya terangkum di dalamnya pelbagai himpunan penyakit seperti takabbur, ujub, angkuh, keakuan, bakhil, marah, riya', sukakan maksiat, berkelakuan tak senonoh, gemar membalas dendam, kebencian, dengki, khianat, tamak dan rakus.


Firman Allah SWT yang mendedahkan kisah isteri Al-Aziz:

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ

Yang bermaksud : "Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), kerana sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [Surah Yusuf: 53]


Kerana itulah, golongan terdahulu menginsafi hal ini dan menyedari betapa perlunya pentarbiyahan jiwa dan membersihkannya dari segala penyakit-penyakitnya agar (penyucian tersebut) bersekali dengan masyarakat serta mencapai kejayaan dalam perjalanan menuju tuhan mereka.


Tarekat sufiah hendaklah melengkapi dengan beberapa perkara:

Pertamanya ialah pegangan kukuh dengan kitab Al-Quran dan Sunnah Nabawiah. Ini kerana tarekat sufiah itu ialah manhaj kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Setiap perkara yang bercanggah dengan Al-Quran dan As-Sunnah maka ia bukan daripada tarekat. Bahkan tarekat itu sendiri menolaknya dan melarang daripadanya.

Kedua ialah tidak meletakkan tarekat itu sebagai pengajaran yang terpisah daripada pengajaran syariah, bahkan ia merupakan intisari kepada syariah.

Bagi tasauf terdapat tiga elemen utama yang digesa oleh Al-Quran akan ketiga-tiganya iaitu :


1-Menitikberatkan jiwa, sentiasa mengawasi jiwa (muraqabah) dan menyucikannya daripada sebarang kekotoran.

Firman Allah SWT:

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا ، فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا ، قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا ، وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

Yang bermaksud: "Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotorinya". [Asy-Syams : 7-10]


2-Memperbanyakkan zikrullah.

Firman Allah SWT:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا


Yang bermaksud : "Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya". [Al-Ahzab: 41]

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: "Sentiasakanlah lidahmu dalam keadaan basah mengingati Allah SWT".


3-Zuhud di dunia, tidak terikat dengan dunia dan gemarkan akhirat.

Firman Allah SWT:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلا تَعْقِلُونَ


Yang bermaksud : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?". (Al-Anaam : 32)


Adapun syeikh yang memperdengarkan kepada murid-muridnya akan zikir-zikir dan yang membantu usaha menyucikan jiwa dari sebarang kekotoran serta menyembuhkan hati mereka daripada penyakit-penyakit maka dia adalah penyelia (qayyim) atau seorang guru (ustaz) yang menunjukkan cara yang tertentu yang paling sesuai dengan penyakit yang ada atau keadaan murid itu sendiri.


Petunjuk Nabi SAW juga menasihatkan setiap manusia dengan perkara yang mendekatkan diri kepada Allah SWT berdasarkan kepada keadaan setiap jiwa yang berbeza.

Pernah seorang lelaki datang menemui Rasulullah SAW, lalu dia berkata : Wahai Rasulullah ! Beritahu kepadaku tentang sesuatu yang menjauhkan diriku daripada kemurkaan Allah SWT. Maka sabda Rasulullah SAW : Jangan kamu marah !. Dalam kes yang lain, Rasulullah SAW didatangi seorang lelaki yang berkata kepada Rasulullah SAW : Beritahu kepadaku tentang sesuatu yang aku boleh berpegang dengannya ! Jawab Rasulullah SAW : Sentiasakanlah lidahmu dalam keadaan basah mengingati Allah SWT.


Di kalangan para sahabat terdapat golongan yang membanyakkan qiamullail, antara mereka juga yang memperbanyakkan bacaan Al-Quran, ada yang banyak terlibat dengan jihad, ada yang banyak berzikir dan ada yang membanyakkan bersedekah.

Perkara ini tidak membawa erti meninggalkan terus keduniaan. Tetapi di sana terdapat suatu ibadat tertentu yang memperbanyakkannya oleh orang yang melalui jalan menuju Allah SWT. Secara asasnya berbilang-bilangnya pintu-pintu syurga. Tetapi pada akhirnya walaupun ada kepelbagaian pintu masuk tetapi syurga tetap satu.


Sabda Nabi SAW yang bermaksud : "Setiap golongan yang melakukan amalan (baik dan soleh-ketaatan) ada satu pintu daripada pintu-pintu syurga yang memanggilnya oleh amalan, dan bagi puasa itu ada satu pintu yang memanggil golongan yang berpuasa, digelarkannya ar-rayyan".


Demikian juga tarekat-tarekat, ia mempunyai berbilang-bilang jenis berdasarkan syeikh masing-masing dan murid masing-masing. Antara mereka ada yang mengutamakan puasa, ada yang mengutamakan al-Quran lebih banyak dan tidak mengabaikan puasa dan demikianlah seterusnya.


Apa yang dijelaskan di atas adalah tasauf yang sebenarnya, tarekat yang sahih dan syeikh-syeikh yang komitmen dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Kita juga telah mengetahui kenapakah berbilang-bilangnya jenis tarekat, iaitu kerana kepelbagaian cara pentarbiyahan dan rawatan serta perbezaan cara untuk mencapai maksud yang dicita-citakan. Akan tetapi keseluruhannya satu sahaja pada maksud dan tujuan iaitulah keredhaan Allah SWT sebagai tujuan utama.


Kami juga ingin mengingatkan bahawa apa yang dinyatakan di atas tidak dilaksanakan oleh sebilangan besar golongan yang mendakwa sebagai ahli tasauf iaitu golongan yang merosakkan bentuknya. Mereka di kalangan orang yang tidak mempunyai agama dan kebaikan.

Mereka yang melakukan tarian pada hari-hari perayaan dan melakukan amalan keghairahan yang khurafat. Ini semua bukan daripada tasauf dan bukan dari jenis tarekat sufiah. Sesungguhnya tasauf yang kami nyatakan tentangnya tiada hubungan langsung dengan pandangan kebanyakan manusia berhubung fenomena negatif yang memburukkan.

Tidak harus juga bagi kita untuk mengenali tasauf dan menghukumkan ke atasnya dari kalangan sebahagian pendakwa-pendakwa tasauf yang jahil (yang mendakwa tarekat sebagai ajaran yang salah). Sepatutnya kita bertanyakan ulama' yang memilih tasauf sehingga kita memahami punca sanjungan mereka terhadap tasauf.


Untuk akhirnya, kami mengambil kesempatan ini untuk membantah pendapat golongan yang menyatakan : "Kenapakah tidak dipelajari adab-adab sulukiyah dan penyucian jiwa dari Al-Quran dan As-Sunnah secara langsung?".


Pendapat ini pada zahirnya terkandung rahmat. Tetapi pada hakikatnya terkandung azab. Ini kerana kita tidak mempelajari rukun sembahyang, sunat-sunat sembahyang dan perkara-perkara makruh dalam sembahyang dengan semata-mata melalui bacaan Al-Quran dan As-Sunnah. Tetapi kita mempelajarinya melalui suatu ilmu yang dikenali sebagai ilmu feqah.

Fuqaha' telah menyusunnya dan mengistinbatkan semua hukum-hakam tersebut daripada Al-Quran dan As-Sunnah. Bagaimana pula lahirnya kepada kita mereka yang mendakwa bahawa kami mempelajari fiqh dan hukum agama daripada kitab dan sunnah secara langsung? Kami tidak pernah mendapati seorang ilmuan/ulama' yang mempelajari fiqh daripada kitab dan sunnah secara terus.

Demikian juga, di sana terdapat perkara yang tidak disebut oleh Al-Quran dan As-Sunnah. Tetapi tidak dapat tidak daripada mempelajarinya dengan guru secara musyafahah (secara berdepan atau mengadap guru).

Tidak boleh sekadar melalui kitab, sebagai contohnya ilmu tajwid. Bahkan mestilah beriltizam dengan mustalah-mustalah yang khusus dengannya. Maka ulama' menyatakan sebagai suatu contoh : "Mad Lazim enam harakat" ! Siapakah yang menjadikannya sebagai mad lazim? Apa dalilnya dan siapakah yang mewajibkannya ke atas ummat Islam? Tentunya mereka adalah ulama' dalam bidang tersebut.

Begitu juga dengan ilmu tasauf. Ilmu yang diasaskan oleh ulama'-ulama' tasauf sebermula zaman Junaid rahimahullah dari kurun yang keempat sehingga hari ini. Ketika rosaknya zaman tersebut dan rosaknya akhlak, rosaklah juga sebahagian tarekat-tarekat kesufian. Mereka mula bergantung dengan fenomena-fenomena yang bercanggah dengan agama Allah SWT. Lantas manusia menganggap ianya merupakan tasauf. Sedangkan Allah SWT akan mempertahankan tasauf, ahlinya dan melindungi mereka dengan kekuasaannya.


Firman Allah SWT:

إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ


Yang bermaksud: "Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat". [Al-Hajj: 38]


Mudah-mudahan apa yang dinyatakan itu dapat memberikan pendedahan kepada erti tasauf, tarekat, syeikh, sebab berbilang-bilangnya tarekat, kenapa kita mempelajari suluk, penyucian hati dari ilmu yang dikenali sebagai tasauf ini, kenapa kita ambil dari syeikh dan tidak terus kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah.

Kita memohon kepada Allah untuk memperlihatkan secara jelas terhadap urusan-urusan agama kita."

(Tamat terjemahan teks asal berbahasa Arab)



Demikianlah terjemahan bebas daripada teks asal jawapan Sahibul Samahah Prof. Dr. Ali Jumuah, Mufti Kerajaan Negara Mesir yang dinaqalkan daripada Al-Bayan Lima Yashqholu Al-Azhan, cet. Al-Muqattam, Kaherah, hlm. 328-331.


Secara kesimpulannya, bagi hasrat baik saudara yang ingin melibatkan diri dalam tarekat kesufian ini, saudara hendaklah memastikan perjalanan atau program pentarbiyahan yang diperkenalkan oleh sesuatu tarekat itu tidak bercanggah dengan Al-Quran dan juga As-Sunnah An-Nabawiah.


Dalam konteks Malaysia, sebenarnya agak banyak dakwaan tarekat walhal sebenarnya ia adalah ajaran sesat. Justeru saudara perlu berhati-hati dan sering merujuk ulama' yang diiktiraf keilmuannya. Penyertaan dalam tarekat juga sepatutnya lebih menyemarakkan penglibatan dalam memartabatkan ketuanan Islam bukannya meruntuhkan ketuanannya seperti mendokong perjuangan Nasionalisme atau Sekularisme atau gerakan yang menentang perjuangan Islam.


Suasana pengamalan tarekat di Malaysia khususnya perlu diberikan perhatian bagi yang ingin menyertainya. Semestinya guru atau syeikh pemimpin tarekat itu merupakan seorang yang faqeh atau alim dalam bidang syariat dan aqidah. Bukannya seseorang yang hanya alim dalam bidang tasauf atau tarekat semata-mata. Ini kerana sebarang pengamalan beribadat dalam agama hendaklah dipandu oleh Al-Quran dan juga As-Sunnah. Justeru, seorang guru yang alim tentang syariah, aqidah dan tasauf merupakan guru yang sepatutnya dipilih untuk membimbing kita.

Amat wajar jika saudara mengambil kesempatan yang ada dengan mendalami pengajian-pengajian agama secara berdisiplin mengikut kadar kemampuan yang ada pada saudara bagi meningkatkan pengetahuan agama serta tidak mudah untuk dipesongkan oleh golongan yang tidak bertanggungjawab.

Semoga hasrat baik saudara akan dibantu oleh Allah SWT .


petikan dari: http://ustazazhar.com